Kamis, 23 Oktober 2008

BUKIT DIBELAKANG RUMAH

Manakala mata mulai terlelahkan oleh tulisan-tulisan dilaptop
Manakala pikiran terpenuhkan oleh berbagai tumpukan file
Ku hanya mampu memalingkan ke arah bukit dibelakang rumah
Sejauh mata memandang hamparan luas bukit,flamboyan dengan bunga orangenya, rumah-rumah penduduk mulai bertengger memenuhi separo bukit , pohon beringin yang berdiri tegak dipuncak bukit,...umurnya sudah ratusan tahun
Manakala mata dan pikiranku melayangkan ke bukit
Aku selalu ingin mengenang masa kecil, saat-saat bukit itu telah menjadi ”teman akrab” didunia kanak dan kepolosanku .....berlari,bersembunyi, berkemah dibalik rimbunnya pohon-pohon flamboyan, wow....... !! begitu indahnya kala itu.
Jalan setapak dengan rerumputan hijau menuju bukit, kini sudah banyak berubah.
Betapa kenaturalan alam mulai terkikis oleh sebuah ”kemudahan” untuk manusia.
Ini bukan suatu kesalahan manusia namun lebih pada pemaknaan akan cinta alam.
Aku masih ingin melayangkan mata dan pikiranku ke bukit manakala ”kepenatan hidup” hadir menyapa.
Ya...ya .....bukit dibalik rumah telah memberikan makna cinta di alam kesadaranku sebagai manusia yang tak sempurna.

By : Saptorini Retnosari

2 komentar:

Anonim mengatakan...

namanya bukit apa........asyik tuch bisa mengenang masa kecil.

Anonim mengatakan...

tidak selalu alam berpihak pada kita. konco cilik