Rabu, 10 September 2008

MAKNA KETULUSAN

Tuhan, bukakan mata hatiku untuk memakai kedua tangan, kaki, hati dan pikiran untuk seuatu yang bermanfaat bagi sesama….betapa sulit utuk bisa menterjemahkan apa yang Engkau kehendaki atas hidup ini.

Hari –hari ini serasa sulit untuk ku bisa melewatinya, ada banyak waktu yang terbuang percuma dan aku tidak tahu harus berbuat apa. aku merasa belum berbuat apa-apa yang bermakna bagi hidup dan kehidupan. Seringkali dalam sujud doaku terselip kata”mampukan aku ya Tuhan untuk melakukan sesuatu yang bermakna” namun entah apa makna permohonanku selama ini, benarkah aku tulus memohon padaNYa? Atau hanyalah rutinitas dari sebuah permohonan doa tanpa diikuti dengan ketulusan dan kerendahan hati?..betapa tidak mudah menjalani kehidupan yang berlandas pada makna ketulusan…………………….aku seringkali berharap menjadi orang yang tulus dan bermakna, namun betapa tidak mudahnya untuk hidup bermakna dan tulus. aku belum bisa menjadi tulus,………….hanya DIA yang dapat membentukku menjadi pribadi yang diubahkan oleh karena kasihNYA, “Tuhan sekeras apapun usahaku untuk berbuat baik, tulus dan rendah hati tanpa campur tanganMU………hanya kesia-siaan yang aku dapatkan, ampuni aku Tuhan. Biarlah aku mulai belajar bagaimana mempercayakan hidup dan perjalanan kedepan hanya kedalam tanganMu. Bentuk aku menjadi bejana yang dipenuhi oleh ketulusan, kerendahan hati, dan kebaikanMU”.

Aku mengimani ditahun 2008 ini adalah awal dari sebuah kesadaranku untuk benar-benar hidup dalam ketulusan, aku tidak bisa terikat oleh dosa-dosa masalaluku,ya sebuah kesia-siaan hidup….aku tidak mau waktuku terbuang percuma oleh kemalasan, ketidakpercayaan diri, negative thingking, tidak produktif, dan masih begitu banyak hal yang membuat hidupku tidak berbuah…. Dalam pergumulan dan pengharapanku selalu ingin dimampukan TUHAN untuk hidup bermakna…ya bermakna bagi TUHAN, sesama, dan tentunya bagi diri sendiri. Mampukan dan mampukan aku ya Tuhan.

2008
By Naomi Saptorini RS

Tidak ada komentar: