
Ketika seorang wanita mulai menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan materi, dan berupaya sedemikian kuatnya untuk bisa mencapai pada puncak kemapanan, maka seringkali harga diri menjadi taruhannya. Ada banyak kasus yang terjadi yang pada akhirnya bisa merugikan diri sendiri manakala puncak kemampanan telah diperoleh dengan mengesampingkan harga dirinya. Seperti kasus-kasus yang ada diseputar kita, kasus seorang anak perempuan dibawah umur (12 tahun) karena alasan cinta mau dinikahi siri oleh seorang Milyader dari kabupaten Semarang, kasus Manohara yang masih demikian pelik akibat penganiayaan suaminya yang bergelar pangeran, dan seorang artis Ibu kota yang baru saja melaporkan suaminya yang pengusaha sukses ke polisi akibat KDRT. Ini merupakan sedikit contoh dari banyak kasus yang terjadi pada para wanita yang ingin meraih puncak kemapanan dalam roda kehidupannya.
Memang Tidak ada salahnya jika wanita mempunyai keinginan untuk bisa hidup jauh lebih baik dari keadaannya yang sekarang, namun ketika keinginan itu dicapai dengan cara yang tidak tepat, tentu akan berdampak ”buruk” bagi dirinya sendiri. Mungkin kesenangan sesaat akan didapatkannya namun selebihnya adalah luka-luka bathin yang akan mengelilingi langkah-langkahnya.
Harga diri, kemampuan tidak bergantung pada orang lain (mandiri), dan kesadaran untuk selalu mengucap syukur dengan apa yang ada merupakan ”nilai plus” dalam memaknakan kemapanan yang sesungguhnya. ”Kemapanan” yang sebenarnya bukan hanya berorientasi pada materi namun lebih pada pemahaman ”hakekat” hidup kedepan mau dibawa kemana, jika mengejar kemapanan yang hanya berorientasi terhadap materi maka hasil yang diperoleh adalah ”semu” , sebaliknya jika mengutamakan ”nilai plus” dalam menjalani hidup kedepan maka hasil yang diperoleh adalah ”sejahtera” yang sesungguhnya.
By : Saptorini rs ( Woman care & Old people )
Memang Tidak ada salahnya jika wanita mempunyai keinginan untuk bisa hidup jauh lebih baik dari keadaannya yang sekarang, namun ketika keinginan itu dicapai dengan cara yang tidak tepat, tentu akan berdampak ”buruk” bagi dirinya sendiri. Mungkin kesenangan sesaat akan didapatkannya namun selebihnya adalah luka-luka bathin yang akan mengelilingi langkah-langkahnya.
Harga diri, kemampuan tidak bergantung pada orang lain (mandiri), dan kesadaran untuk selalu mengucap syukur dengan apa yang ada merupakan ”nilai plus” dalam memaknakan kemapanan yang sesungguhnya. ”Kemapanan” yang sebenarnya bukan hanya berorientasi pada materi namun lebih pada pemahaman ”hakekat” hidup kedepan mau dibawa kemana, jika mengejar kemapanan yang hanya berorientasi terhadap materi maka hasil yang diperoleh adalah ”semu” , sebaliknya jika mengutamakan ”nilai plus” dalam menjalani hidup kedepan maka hasil yang diperoleh adalah ”sejahtera” yang sesungguhnya.
By : Saptorini rs ( Woman care & Old people )

Tidak ada komentar:
Posting Komentar