Rabu, 24 Juni 2009
"PEMBELAJARAN DARI & MENJADI ORLANSIA"
Apakah kita yang masih memasuki usia produktif ini pernah terlintas dalam pikiran kita, bagaimana setelah tua nanti?...jika sudah pernah memikirkannya ataupun masih terlampau jauh untuk memikirkannya, Ada baiknya kita mesti belajar dari mereka, bercermin, dan sesekali memperhatikan perilaku dari Orlansia yang ada didikekat kita (orang tua, kakek nenek), setidaknya ini menjadi pembelajaran berharga bila kelak menjadi tua , apa yang mesti kita persiapkan memasuki masa tua dan bagaimana kita dengan tulus memperlakukan Orlansia yang ada didekat kita. ” sentuhan kasih” akan membantu Orlansia menemukan dunianya kembali, dia tetap merasa ada dan dimanusiakan kemanusiaannya, merasa dibutuhkan, dan yang terutama bagaimana membantu menerima kondisi fisik psikis mereka yang telah menurun dengan alam kesadarannya sebagai orang tua yang memasuki fase ini.
By : saptorini rs ( Woman care & Old people )
" ALUNAN BIOLA"
Bagi saya, alunan musik Biola sangat baik bila dipakai sebagai media mengendurkan ketegangan syaraf-syaraf dan alat bantu relaksasi yang efektif bagi siapa saja yang mengalami “ketegangan psikologis”.
Selasa, 16 Juni 2009
RELIGIUSITAS YANG BERBUAH
Tidaklah mungkin seseorang yang benar-benar religius menampakkan perilaku yang menyimpang dengan keimanannya
Dia akan ”berbuah kasih” bagi diri, orang-orang terdekat, dan sesamanya
Karena Sang Maha Kasih selalu melekat erat diruang hidupnya.
CURAHAN ANAK NEGERI
Saat-saat krisis berkepanjangan diberbagai belahan bumi
Aksi tikus-tikus berdasi semakin menjamur diberbagai sudut negeri
Ruang berita menjadi sarat informasi akan perilaku dan kejahatan intelektual mereka
Ah, sampai kapan keeksisan mereka menyantap kenyang bumi ini..?
AMBALAT : HARGA MATI
Sebagai Negara kesatuan yang punya harga diri dan menjunjung tinggi martabat Bangsa
Tidak seharusnya kita ragu dan membiarkan sejengkal tanah kita diusik oleh bangsa lain
Pertahankan dan Perjuangkan Ambalat untuk Ibu Pertiwi
Ambalat dan pulau – pulau lain di negeri ini adalah harga mati untuk tetap menjadi bagian Tanah Air, jangan pernah terpisahkan hanya karena ketidaktegasan dan kelambanan bertindak dari para pemimpin negeri ini.
Senin, 15 Juni 2009
Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT )
Gejala apa ini, mengapa pernikahan saat ini demikian rentannya dengan yang namanya KDRT ? bagaimana dengan jaman dulu? Mungkin diera keterbukaan ini, media dan keterbukaan komunikasi menjadi lebih berperan sebagai alat penunjang dalam mengakses problem kehidupan rumah tangga dijaman ini. Mengapa KDRT, demikian mudahnya terjadi dalam pernikahan abad ini? Bukankah religiusitas, tingkat pendidikan, dan intelektualitas sebagai salah satu faktor penunjang untuk mengontrol dan menekan adanya KDRT? Memang iya dan sangat dimungkinkan, namun pada kenyataannya justru ketiga faktor diatas banyak dimiliki oleh orang-orang yang menjadi penganiaya ataupun sebagai korban KDRT.
Lalu apa yang mendasari & mempengaruhi terjadinya KDRT dalam sebuah lembaga pernikahan? :
1. Tidak adanya komitmen yang kuat pada saat memutuskan menikah dan setelah menikah.
2. Belum benar-benar mengetahui karakter atau pribadi pasangannya
3. Belum adanya pemahaman memanusiakan manusia pasangan hidupnya
4. komunikasi yang tidak searah dan tidak terbuka dengan pasangannya
5. Belum adanya kematangan mental & kesadaran afeksi (emosi) untuk mengontrol diri dalam pernikahan.
6. Tidak adanya perjanjian tertulis ( hitam diatas putih) yang menguatkan dalam komitmen pernikahan.
7. Tidak mempercayakan secara penuh rencana & campur tangan Tuhan pada saat sebelum dan setelah menikah.
Penulis yakin & percaya, KDRT tidak akan terjadi pada lembaga pernikahan jika dasar-dasar diatas menjadi modal penguat pada saat memutuskan menikah dan proses perjalanan kehidupan rumah tangga. Semoga.
Sabtu, 13 Juni 2009
NASIB TKW : SITI HAJAR
Warna kulitnya menjadi merah, dan ada-bagian kulitnya yang mengelupas
Ah sungguh memilukan nasib Siti Hajar
Perilaku amoral dan sadisme majikannya di Malaysia
Membuat kita sangatlah miris, punya hati manusiakah dia ?
Pastilah tidak, hidupnya hanya dipenuhi dengan sadisme dan kebiadaban
Binatangpun tidak akan bertindak sejahat itu pada anak dan teman2nya
Seandainya, negeri ini mampu membuka lebar-lebar lapangan kerja dan upah yang layak bagi rakyatnya, tidak akan ada lagi yang namanya peremehan, pelecehan seksual, dan tindakan sadisme pada banyak Siti hajar, Siti Hajar yang lain
Dan jangan biarkan perlakuan ini terus menimpa saudara-saudara kita yang bekerja di luar sana, harus ada skill, payung hukum yang tegas, dan UU perlindungan ketenagakerjaan, menjadi modal utama manakala tetap pada keputusan untuk bekerja dinegeri orang. Semoga!!
By : Saptorini retnosari ( woman care & old people )
NASIB TKW INDONESIA
Seringkali kita mendengar berita yang memilukan dari nasib para TKW yang bekerja di negara lain..ada yang mencoba bunuh diri karena tak tahan dengan perlakuan amoral majikan prianya, ada yang sudah sekian tahun bekerja namun tidak mendapatkan upah yang selayaknya, dan yang lebih memprihatinkan ada beberapa TKW yang disiksa dengan begitu sadisnya, ini bukan hal yang baru saja terjadi namun sudah sekian lama kejadian ini terus berulang, nasib TKW dari negeri ini sungguh menyedihkan dan seringkali perlakuan-perlakuan tidak manusiawi menjadi catatan gelap para TKW dan belum tegasnya UU perlindungan TKW menyebabkan begitu rentannya ”perilaku amoral dan sadisme” terjadi.
Lalu, apa yang sepatutnya menjadi PR bangsa kita terhadap para nasib TKW yang belum mendapatkan payung hukum ? mungkin ada beberapa hal yang selayaknya bisa menjadi pertimbangan bagi orang-orang yang berkompeten terhadap nasib TKW yang bekerja di negara lain:
1. Para TKW benar-benar dipersiapkan secara mental dan fisik, sebelum memutuskan bekerja diluar negeri
2. Ada MoU yang benar-benar jelas dan tegas, menekan hal-hal negatif dan merugikan bagi para TKW pada saat bekerja dengan majikannya.
3. Diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang dasar-dasar hukum perlindungan ketenagakerjaan
4. Pembekalan ketrampilan yang benar-benar memadahi dan para pekerja telah menguasai pekerjaan sesuai dengan bidang ketrampilannya, sehingga akan memberikan kontribusi yang positif pada saat mulai bekerja.
5. Sangat dimungkinkan, para TKW ini dibekali kemampuan bela diri..karena ini dapat membantu mereka ketika diperhadapan pada hal-hal yang yang tidak diinginkan (pelecehan seksual & tindakan kekerasan)
Sebagai bagian dari masyarakat bangsa ini, masih mempunyai banyak harapan tentang perbaikan nasib rakyat negeri ini, andai negeri ini mampu membuka lapangan kerja dan memberikan kesempatan pada rakyatnya untuk bekerja dinegeri sendiri.....mungkin tidak akan pernah ada yang namanya peremehan, pelecehan dan tindakan sadisme menimpa rakyat negeri ini, semoga!!
Alampun Mulai Tak Bersahabat
Hujan deras membanjiri kota dan daerah-daerah pinggiran
Ada banyak kecemasan terpancar di wajah saudara-saudara kita
Manakala hujan mulai mengguyur sepanjang hari
Rumah-rumah tergenang lumpur dan air hujan bercampur sampah merangsak masuk mencari ruang penampungan
Ada apa ini ?, Sudah terlalu tuakah bumi kita berpijak?
Sehingga alampun sudah menjadi bosan akan sebuah kerutinan menjaga bumi..
Sepertinya bukan itu masalahnya
Alam telah menunjukkan aksinya pada manusia
Sudah sekian lama, bumi ini dibuat rusak manusia...
Pencemaran udara, erosi akibat penebangan pohon dengan tangan-tangan brutal, sampah dibiarkan menutupi selokan dan menggunung meninggalkan bau busuk
Seandainya kita manusia tetap menutup mata dan tak peduli akan bumi ini
Alampun semakin tak bersahabat pada kita
Potret Negeri ini
Sepanjang jalan ada banyak hal yang bisa aku nikmati dan amati
Hamparan sawah hijau dibeberapa daerah menunjukkan bahwa para petani sudah bekerja keras untuk kehidupan mereka
Jejeran rumah-rumah kumuh disepanjang bantaran rel menunjukkan masih begitu tingginya angka kemiskinan dinegeri ini
Banyaknya pemuda tengah baya duduk-duduk santai di gang-gang jalan pada saat jam kerja, mencerminkan pengangguran ada dimana-mana
Anak-anak jalanan yang tak terawat berlarian dijalan mencari belas kasihan dari para pengendara mobil ataupun motor,ini merupakan gambaran betapa masih rendahnya kesadaran bersekolah bagi mereka
dan
Ketika kunikmati makan siangku di kereta api, kulihat di luar sana ada seorang Bapak pemulung mencari botol-botol bekas untuk mendapatkan uang demi sesuap nasi.
Ada banyak rekaman peristiwa mencatat bahwa setiap kita yang tinggal di negeri ini perlu menyadari bahwa hidup ini tidak mudah, dibutuhkan kesadaran dan kepekaan untuk menyikapinya. Biarkan mata dan hati kita mulai belajar peka terhadap potret negeri ini.
Rasio & Self Control Terhadap “Hasrat”
Apakah rasio dan self control mesti kita abaikan?
Tidak, dan jangan pernah untuk mengabaikannya…
Rasio dan self control adalah kedua pegangan “ikat pinggang” yang sangat membantu
Kita untuk tidak lose control terhadap “hasrat”
Karena “hasrat” yang berlebih terhadap person, benda (jasmani),Kebutuhan biologis, materi, ambisi, dll
Seringkali membuat kita menjadi hilang akal dan berusaha bagaimana caranya memuaskan “ hasrat” yang sifatnya hanya sesaat..
.bahkan “hasrat” negative yang demikian dominan akan membelenggu “ketidaksadaran” otak dan hati kita…(kontraproduktif)
Karena ”hasrat” pula membuat pribadi kita menjadi demikian rentan terhadap etika dan moral...
Kita menjadi lupa bahwa perjalanan ini tidak sesaat dan jangan biarkan hidup kita dikuasai oleh yang namanya ”hasrat” negative
Akan sangat masuk akal, manakala ”hasrat” itu diletakkan pada bagian kesadaran otak kita.....sehingga tetap ada self control dan rasio sebagai penyeimbang ”hasrat” yang berlebih...
By : Saptorini rs ( Woman care & Old people )
